ALAT PEMURNIAN AIR

Mengenal Alat Penjernih Air Dengan Teknologi Kimia

Air adalah merupakan sumber kehidupan untuk makhluk yang ada di muka bumi. Kita sering mendengar bahwa bumi merupakanplanet biru sebab bumi tertutupi oleh air 3/4 dari permukaan bumi.

Pada musim kemarau banyak warga yang kesulitan dalam mendapatkan air, namun biasanya akan diatasi dengan membuat saringan air yang sederhana. Selain itu bisa juga menggunakan teknologi kimia dalam menjernihkan air sehingga kualitas dari air dapat diperbaiki.. Pada penjernihan melalui metode kimia dapat menghilangkan pengotor dan bakteri.

Bahan-bahan yang dibutuhkan

Berikut adalah bahan yang digunakan untuk menjernihkan air dengan metode kimia yaitu:

- Arang Batok

Adalah merupakan arang yang berasal dari tempurung kelapa. Arang batok adalah bisa menyerap bahan-bahan kimia pencemar air. Butiran arang batok dapat menahan benda-benda padat yang mengotori air. Fungsi utama dari pemberian arang adalah untuk mengurangi warna kotor dan bau air.

- Kapur, tawas dan kaporit.



Ke-3 bahan ini akan mengendap di dalam air bersamaan dengan bahan kimia pencemar. Pengendapan akan berlangsung apabila kapur, tawas dan kaporit bercampur dengan baik di dalam air, dengan demikian ke-3 bahan ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka sebaiknya diaduk, supaya dapat tercampur/ terlarut. Kemudian air yang masih ada endapannya disaring supaya endapan yang ada semakin menjadi berkurang.. Jika dalam prakteknya susah mendapatkan kapur, tawas dan kaporit maka dapat memakai biji kelor.

- Biji kelor tua dan kering

Biji kelor bisa dipakai untuk menjernihkan air yang keruh. Pemilihan dari biji kelor yang digunakan adalah biji yang tua dan juga kering (kadar air 10%). Satu liter air membutuhkan 6 biji kelor. Selain mempuyai sifat yang menggumpalakan (koagulan) dan mengendapkan zat organik, biji kelor juga mempunyai sifat sebagai disinfektan yang  dapat membunuh bakteri Coli (penyebab diare)

- Tanah Gambut

Caranya adalah tanah gambut dimasukkan ke dalam air yang akan dijernihkan. Untk dapat menjernihkan 200 lt air membutuhkan 1,5 kg tanah gambut.

Proses penjernihan air secara kimia

Pengolahan air dengan metode kimia untuk memperoleh air bersih dapat dillakukan dengan proses koagulasi dan aerasi.

1. Koagulasi. adalah merupakan proses penggumpalan partikel yang larut dlam air. Bahan yang dipakai dinamakan koagulan. Penambahan koagulan mempunyai tujuan supaya lebih cepat proses pengendapan dari partikel yang tidak bisa mengendap dalam air  dengan metode koagulasi. Bahan kimia yang dimaksu adalah kapur, tawas dan kaporit.

2. Aerasi. Adalah merupakan penangkapan oksigen di udara oleh air. Tujuannya adalah untuk mereaksikan oksigen dengan kation-kation besi (Fe2+) dan magnesium (Mg2+) yang terdapat di dalam air.

Membuat alat penjernih air dengan teknologi kimia

Berikut adalah cara membuat alat penjernih air dengan teknologi kimia yaitu:

Bahan dan peralatan

 - 2 Kg arang aktif
- 3 kg ijuk
- 2 buah drum bekas
- 2 buah kran
- pasir halus
- batu kerikil
- bubuk kapur 10 gr
- tawas 10 gr
- kaporit 2,5 gr.

Pembuatan alat

  1. Lubangi kedua drum sekitar 5 cm pada bagian bawah dan diberikan kran. Fungsi drum tersebut berbeda-beda. Drum pertama digunakan untuk mengendapkan dan darum kedua dipakai untuk bak penyaring.
  2. Letakkan drum yang pertama lebih tinggi daripada drum yang kedua, hubungkan ke-2 drum tersebut.
  3. Isiah drum II (bak penyaringan) secara berturut-turut adalah batu kerikil setebal 5 cm, arang 5 cm, ijuk 5cm dan pasir halus 15 cm.
  4. Isi drim I (bak pengendapan) dengan air yang aan dijernihkan, kemudian tambahkan 10 gr tawas (untuk 100 lt air) lalu aduk sekitar 15 menit. Tambahkan bubuk kapur sebanyak 10 gr dan kaporit 2,5 gr, lalu aduk secara perlahan sekitar 2 s/d 3 menitTujuan dari pengadukan adalah supaya butir lumpur menjadi lebih besar dan mengendap.

Penggunaan

  • Proses pengendapan sebaiknya dilaksanakan pada malam hari, supaya pada waktu pagi hari air dapat dilirkan pada bak penyaringan (drum II).
  • Buka kran pada bak penyaringan untuk memperoleh air bersih

Pemeliharaan

  • Bersihkan endapan dari lumpur yang ada pada bak pengendapan sesering mungkin.
  • Jika drum (penyaringan) kurang lancar, maka cucilah pasir kerikil  dan ijuk.
  • Jika air bersih namun berbau, maka gantilah arang menjadi yang baru

Keuntungan

  • Dapat memakai air sungai, rawa, sumur, sawah dan telaga.
  • Menghasilkan air yang jernih, tidak mempunyai bau, tidak asam dan tidak payau.

SUMBER: 
https://www.aanwijzing.com/2016/08/AlatPenjernih-Air-Dengan-Teknologi-Kimia-Pelajaran-Seni-Budaya-dan-Ketrampilan-SMP-MTs-Kelas-VIII.html

Komentar

Postingan Populer