ZAT ADIKTIF (JENIS-JENIS)

Zat adiktif adalah zat tambahan yang biasanya terdapat pada makanan, minuman, maupun obat–obatan. Pemakaian zat adiktif yang secara terus menerus akan menyebabkan adiksi atau ketagihan.
Artinya, jika belum mengonsumsi bahan jenis ini maka perasaan aneh pada tubuh kita akan terjadi, seolah–olah ada sesuatu yang hilang. Perasaan demikian ditandai dengan gejala–gejala ringan, seperti mengantuk atau sakit kepala, tetapi dapat juga mengalami gangguan berat, misalnya seluruh tubuh terasa sakit atau pikiran menjadi kacau.

Macam-macam Zat Adiktif

Zat adiktif yang akan dibahas di sini adalah zat yang menyebabkan adiksi ringan. Efek adiksinya disebut efek habituasi, yaitu efek adiksi karena kebiasaan. Contohnya, kopi, teh, rokok, dan alkohol.

a. Kopi dan teh

Kopi mengandung kafein yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap susunan saraf pusat (otak), sistem pernapasan, sistem pembuluh darah, dan janin. Jika minum kopi sebanyak 1 sampai 2 cangkir, tubuh terasa segar, bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah ataupun mengantuk.
Efek ini menyebabkan orang sulit terlepas dari kebiasaan minum kopi. Pemakaian kafein secara berlebihan dapat menyebabkan luka pada lambung, kerusakan jantung, dan tekanan darah tinggi.
Selain kopi, teh juga mengandung kafein yang dapat mengakibatkan peningkatan kerja sistem saraf dan metabolisme dasar sehingga orang–orang yang mengalami hal semacam ini akan terasa gelisah dan sulit tidur (insomnia).
Pengertian Zat Adiktif dan Macam-macam Jenis Zat Adiktif beserta Contohnya
Gambar: Kopi

Penemuan Kopi

Tidak ada fakta yang kuat mengenai penemuan biji kopi. Akan tetapi, sejarah membuktikan pemanfaatan kopi sejak delapan abad sebelum Masehi. Suku Galla dari Habsyi (Etiopia) memakan kopi di dalam lemak hewan sebagai satu-satunya sumber gizi selama dalam kafilah.
Al Mukkah (Moccha) di laut merah, satu-satunya pelabuhan ekspor kopi dunia selama seribu tahun. Penyebaran kopi dimulai secara ilegal karena membawa tumbuhan kopi ke luar negara muslim dilarang oleh pemerintahan Islam saat itu.
Orang Belanda mencuri bibit kopi dari pelabuhan Moccha ke Sumatra dengan cara menempelkannya ke perut mereka, itu tanda babak Tanam Paksa Kopi di bawah kolonial dimulai. Perang sipil banyak meletus di Amerika Tengah akibat kebijakan kopi yang mematikan sumber ekonomi rakyat.
Di Jepang tidak ada yang namanya kopi ataupun coffee. Penemu kopi instan adalah seorang peneliti Jepang di Chicago, Satori Kato. Ueshima Coffee Company (UCC), sebuah perusahaan pelopor pengalengan kopi siap minum yang kini dijual umum .

b. Rokok

Rokok berasal dari daun tembakau yang dikeringkan, mengandung nikotin dan tar. Pada saat seseorang menyalakan rokok akan dihasilkan gas CO, nikotin, dan tar yang berbahaya bagi si perokok itu sendiri dan orang sekitanrya sehingga akan menimbulkan bahaya primer dan bahaya sekunder.
Bahaya primer, yaitu bahaya yang mengancam perokok itu sendiri. Perokok menghisap asap rokok, kemudian mengeluarkannya kembali, tetapi pada saat dikeluarkan tidak semua asap rokok keluar melainkan ada yang terhisap masuk ke dalam tubuh.
Bahaya sekunder, yaitu bahaya untuk orang lain yang berada di sekitar perokok. Rokok yang terus menyala akan terus mengeluarkan asap yang secara tidak sengaja akan terhirup oleh orang–orang yang berada di sekitar perokok tersebut.

c. Alkohol

Alkohol sering disebut grain alkohol yang merupakan senyawa kimia dengan rumus molekul C2H5OH atau etanol. Sifat fisik bahan ini adalah bening, tidak berwarna, mudah menguap, dan dapat larut dalam air.
Alkohol dapat diperoleh dengan cara fermentasi (peragian) oleh mikroorganisme ragi terhadap gula, sari buah, biji-bijian, madu, umbi-umbian, dan bahkan getah kaktus.
Penggolongan jenis alkohol berdasarkan persentase etanol dalam suatu larutan. Misalnya, pada minuman ringan (soft drink) mengandung 4% etanol, bir mengandung 7%, anggur mengandung 12%, champagne mengandung 15%, brandy mengandung 40%, dan whiskey mengandung 60% etanol.
Alkohol termasuk stimulan sekaligus depresan. Pada penggunaan dengan jumlah tertentu, alkohol akan merangsang seseorang menjadi sangat bersemangat, lebih berani, menghilangkan rasa letih, dan merasa lebih bebas. Akibatnya, tingkah laku pengguna alkohol menjadi tidak terkendali, seenaknya, berbicara sendiri dan bertindak dengan bebas.
Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan depresan, yaitu memperlambat kegiatan tubuh, otot menjadi kendur, lemas, loyo, mengantuk, dan akhirnya tertidur di mana saja tanpa sadar, bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Alkohol juga dapat menimbulkan kecanduan atau ketagihan (adiksi). Pada saat tertentu, tubuh akan meminta untuk mengonsumsi alkohol lagi, yaitu ditandai dengan munculnya gejala-gejala sakit pada bagian-bagian tubuh tertentu. Hal ini menyebabkan pemakaian dilakukan terus menerus. Tentu saja, hal itu akan mengakibatkan kerusakan fisik dan psikis yang semakin parah.
Penyakit yang sering timbul pada seorang alcoholic (pecandu minuman beralkohol), yaitu kanker hati (sirosis hati); peradangan selaput lendir lambung; kanker mulut, tenggorokan dan esofagus; penurunan daya tahan terhadap penyakit; mengurangi nafsu makan; merusak otak dan sistem syaraf.

Pemanfaatan Alkohol dalam Dunia Medis

William Thomas Green Morton lahir di Cahrlton, Massachusetts, 1819. Pada saat muda, dia belajar pada jurusan pembedahan gigi akademi Baltomore. Tahun 1842, dia tetap membuka praktek dokter gigi. Pada tahun 1842 dan 1843, dia bekerja sama dengan Horace Wells.
Pada tanggal 30 September 1846, Morton mencoba penggunaan eter pada seorang pasien untuk membius dan mencabut giginya. Peristiwa tersebut berhasil. Kemudian, 16 Oktober 1846, Morton membius seorang pasien yang akan melakukan operasi tumor leher.
Dengan disaksikan sejumlah dokter dan mahasiswa kedokteran, pembiusan tersebut berhasil dengan sukses. Persitiwa tersebut merupakan peristiwa yang sangat penting bagi bidang kedokteran.


Jenis-jenis Zat Adiktif dan Psikotropika serta Dampaknya terhadap Tubuh
Zat adiktif dan psikotropika dapat digolongkan dalam tiga macam sesuai dengan efek yang ditimbulkan.
  • Stimulan: berefek merangsang sistem syaraf pusat untuk mempercepat proses yang terjadi di dalam tubuh. Contohnya: kafein, kokain, ektasi, dan amfetamin.
  • Depresan: berefek menghambat kerja  kerja sistem syaraf,sehingga menurunkan kesadaran terhadap dunia luar Contoh: alkohol, barbiturat, valium.
  • Halusinogen:  berefek halusinasi (khayalan). Contoh: LSA dan LSD.
Kedua jenis zat adiktif dan psikotropika tersebut sama-sama berbahaya, karena menimbulkan efek psikis maupun efek fisik bagi pemakaianya.
Beberapa zat adiktif dan zat psikotropika serta dampaknya terhadap tubuh kita.
1.  Rokok
Rokok terbuat dari daun tembakau, dimana daun ini mempunyai senyawa psikoaktif yang dapat menimbulkan kecanduan pemakainya, yaitu nikotin.
Efek negatif dari rokok antara lain:
  • Karbonmonoksida (CO), beracun dan mengurangi kemampuan darah dalam mengikat oksigen,
  • Arsenik, bersifat racun bagi tubuh
  • Tar pemicu tumbuhnya sel-sel kanker (karsinogenik)
  • Nikotin menyebabkan rileks dan kecanduan
2.  Akohol
Alkohol di buat dari proses fermentasi atau peragian dari berbagai jenis bahan yang mengandung gula, misalnya anggur, apel, beras, dan gandum.
Berdasakan kadarnya, alkohol digolongkan dalam tiga golongan, yaitu Golongan A, Golongan B, dan Golongan C.  Alkohol Golongan A jika kadar alkoholnya 1-5%, misalnya bir. Alkohol Golongan B apabila kadar alkoholnya 5-20%, misalnya anggur. Sedangkan alkohol Golongan C, jika kadar alkoholnya 20-50%, misalnya vodka.
Alkohol mempunyai pengaruh pada aktivitas susunan saraf pusat, yaitu menghambat kerja sistem syaraf (bersifat depresan). Alkohol juga menyebabkan ketergantungan, penurunan daya ingat, halusinasi, dan bahkan menimbulkan kerusakan hati.
3.  Opium (candu)
Opium merupakan golongan narkotika alami yang digunakan dengan cara di isap atau istilahnya inhalasi.
Jenis-jenis Zat Adiktif dan Psikotropika serta Dampaknya terhadap Tubuh
Tanaman opium
Efek psikis yang dirasakan ketika mengkonsumsi zat ini adalah menimbulkan kesibukan (rushing sensation), menimbulkan semangat(bersifat stimulan), pusing, merasa waktu berjalan lambat, dan hilang keseimbangan.
Sedangkan efek fisiknya adalah muncul masalah kulit disekitar mulut dan hidung.
4.   Morfin
Morfin merupakan zat adiktif yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Pada Uumumnya candu mengandung 10% morfin. Jika candu dikonsumsi dengan cara dihirup, maka cara pemakainmorfin dengan disuntik dibawah kulit, kedalam otot atau pembuluh darah.
Hal yang dirasakan ketika mengkonsumsi zat ini adalah menimbulkan ueforia (gembira yang berlebihan), mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi). Pemakai morfin juga akan mudah kebingungan (konfusi), berkeringat, dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar, gelisah. Efek fisik yang tampak adalah mulut kering dan warna muka berubah.
5.   Heroin atau Putau
Heroin adalah zat adiktif penghilang rasa sakit yang diproses secara kimia dari morfin. Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin. Umumnya digunakan dengan cara di suntik atau di hisap.
Hal yang dirasakan ketika mengkonsumsi zat jenis ini adalah denyut nadi melambat, tekanan darah menurun, otot-otot menjadi lemas atau relaks, diafragma mata (pupil) mengecil (pint point). Efek lain yang ditimbulkan dari heroain adalah hilangnya kepercayaan diri, membentuk dunia sendiri (dissosial), tidak bersahabat
Efek samping pemakaian heroin, yaitu timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung berdebar debar, kemerahan dan gatal disekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.
6. Ganja
Ganja adalah zat adiktif yang diperoleh dari tumbuhan bernama kanabis yang dikeringkan. Cara pengunaan ganja dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan mengunakan pipa rokok.
Hal yang di rasakan ketika mengkonsumsi zat ini adalah denyut jantung atau nadi lebih cepat, mulut dan tenggorokan kering, merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira, sulit mengigat suatu kejadian.
Jenis-jenis Zat Adiktif dan Psikotropika serta Dampaknya terhadap Tubuh
Tanaman kanabis
Jika sudah kecanduan dan pemakaian dihentikan, maka pecandu akan mengalami sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih berlebihan, gangguan kebiasaan tidur, sensitif dan gelisah, berkeringat, berfantasi, serta selera makan bertambah.
6.   Kokain
Kokain adalah alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan.
Jenis-jenis Zat Adiktif dan Psikotropika serta Dampaknya terhadap Tubuh
Tanaman koka
Kokain mempunyai dua bentuk, yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan kokain basa (free base). Efek psikis dan fisik yang di rasakan ketika mengkonsumsi zat ini adalah menimbulkan kegembiraan yang berlebihan (ekstasi), hasutan (agitasi), gelisah, timbul masalah kulit, kejang-kejang, sulit bernapas, sering mengeluarkan dahak atau lendir.
Merokok kokain dapat merusak paru-paru (enfisema), memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan, paranoid, ganguan penglihatan (snow light), dan kebinggungan (konfusi)
7.  LSD (Lysergic Acid)
LSD termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan), berbentuk kertas. Cara mengunakannya adalah dengan meletakan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit  dan berakhir setelah 8-12 jam kemudian.
Hal yang di rasakan ketika mengkosumsi zat jenis ini adalah timbul rasa yang di sebut tripping, yaitu seperti halusinasi tempat, timbul obsesi terhadap yang di rasakan dan ingin hanyut di dalamnya, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, diafragma mata melebar dan demam, disorientasi, dan depresi.
8.   Amfetamin
Amfetamin berbentuk pil. Terdapat dua jenis amfetamin, yaitu ekstasi /ineks dan  shabu. Efek yang dirasakan saat mengkonsumsi zat ini adalah jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps), demam, tidak bisa tidur, merasa sangat gembira (ueforia), menimbulkan hasutan (agitasi), banyak bicara (talkativenees).
Pecandu amfetamin menjadi lebih agresif, kehilangan nafsu makan, mulut kering dan merasa haus, berkeringat, tekanan darah meningkat, mual dan merasa sakit, sakit kepala, gemetar (tremor), timbul rasa letih, takut dan depresi.
Dalam beberapa hari, penderita akan mengalami gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
9.  Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ)
Cara pemakaian BDZ dapat di minum, disuntik ke pembuluh darah (intravena), dan melalui dubur. Hal yang dirasakan ketika mengkonsumsi zat ini adalah akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan, menjadi acuh tak acuh atau tidak peduli.
Apabila disuntikan ke tubuh, akan menambah resiko terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B dan C sebagai akibat pemakain jarum bersama. Keadaan penguna pemakai obat ini adalah terjadi gangguan konsentrasi dan ketrampilan berkepanjangan. menujukkan kebingungan, tampak bahagia dan santai, bicara sambil menelan (slurred speech), dan gangguan keseimbangan.
https://gabbynovelita.wordpress.com/2017/10/09/jenis-jenis-zat-adiktif/

Komentar

Postingan Populer